Cegah pikun, dengan melakukan pemeriksaan secara rutin

Last updated: 19 December 2017  |  07:28

AtmaJaya Neurosains and Cognitive Center (ANCC)

Apakah belakangan ini Anda sering merasa lupa dibandingkan dengan sebelumnya ? apakah lebih sering tidak konsentrasi dibandingkan dengan sebelumnya? bila Anda mengalami kondisi seperti ini ada baiknya segera melakukan cek up kesehatan Anda terutama cek fungsi otak Anda.

Seringkali saat kita melakukan cek Up rutin, kita seringkali terfokus pada fungsi organ jantung, ginjal , liver , paru, namun kita lupa melakukan pengecekan fungsi otak kita. Padahal fungsi otak merupakan fungsi utama dalam melakukan kerja sehari-hari dan menentukan kualitas hidup kita. Berbagai penyakit  di otak saat terkena biasanya berat, pengobatan sulit., seperti demensia Alzheimer ( DA) dan Parkinson.  Saat ini  Demensia Alzheimer  belum ada obat yang efektif untuk menyembuhkan . obat yang ada hanya memperlambat progresivitas penyakit.  Sehingga penting melakukan cek up kesehatan otak secara rutin

RS AtmaJaya mempunyai  keunggulan di bidang Lansia , Otak dan Neurosains  dan terdapat pusat unggulan Atmajaya Neuroscience and Cognitive Center ( ANCC ) . Saat melakukan pemeriksaan penilaian kepikunan di center ini pun menggunakan beberapa Biomarker klinis yang telah diteliti    oleh ANCC dan publikasi internasional. Misalnya saja, penilaian kognitif mana yang mampu mendeteksi paling dini ? ternyata beberapa pemeriksaan otak kognitif mampu menilai lebih dini menilai kemunduran otak dibanding dengan yang lain ( Yuda Turana , Journal international : DIAGNOSTICS 2015). Selain penilaian rutin kognitif untuk menilai derajat kepikunan di center inipun dilakukan pemeriksaan Biomarker klinis untuk menilai kemunduran fungsi otak.    Penelitian yang dilakukan oleh Yuda Turana, menunjukkan bahwa adanya kemampuan penghidu ( olfaktori) yang berkurang dapat memprediksi mencapai 80 % seorang lansia untuk mengalami kemunduran ingatan dan kognitif lainnya. Cukup menarik juga dalam penelitian ini bila seorang lansia mengalami  kemuduran olfaktori  dan diikuti dengan respons pupil mata yang hipersensitif , kedua pemeriksaan ini mampu memprediksi 90 % kemunduran kognitif pada lansia. Seperti diketahui bahwa neurotransmiter yang mengatur “pupil” mata kita , ternyata sama dengan neurotransmiter yang mengatur kognitif kita ( yaitu neurotransmiter asetilkolin). Jadinya pada seseorang yang mengarah ke demensia alzheimer, akan mengalami kemunduran pula pada respons cahaya di matanya ( Yuda Turana, International Journal of Alzheimer Disease pada tahun 2014 ) . Jadinya saat pasien yang mengalami keluhan gangguan konsentrasi dan lupa akan dilakukan berbagai pemeriksaan yang cukup lengkap , tidak hanya pemeriksaan cek fungsi kognitif ( yang saat ini sudah menggunakan sistem komputer dan hasil bisa diperoleh di hari yang sama ) , namun juga berbagai biomarker klinis untuk menunjang dan menilai kemunduran otak sedini mungkin.  Pada center ini pun dilengkapi dengan pemeriksaan MRI khusus menilai faktor prediktor ke arah demensia. Diketahui bahwa gambaran MRI otak pun dapat memprediksi berat ringannya gangguan kognitif. 

Lakukan Cek Kesehatan dan Fungsi Otak sebelum terlambat . 

Back